by MTCC UNIMMA | Oct 27, 2020 | AGENDA
Tim Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC)-Unimma melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus untuk Sosialisasi penegakan Kawasan Tanpa Rokok dengan mendorong terciptanya Pemerintah Daerah Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Kudus. Kegiatan tersebut diadakan pada hari Jum’at, 16 Oktober 2020. Dengan audiensi ini, diharapkan pemerintah daerah Kabupaten Kudus berkomitmen untuk menyusun Peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok.
by MTCC UNIMMA | Oct 26, 2020 | AGENDA
Kegiatan webinar ini memberikan kontribusi untuk menjembatani antara petani dan pihak-pihak terkait, dengan Pemerintah supaya ada solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani terutama pada masa pandemic covid 19 ini. Salah satu tujuan pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan petani. Kementan memiliki 10 program utama namun sepuluh program belum optimal karena masih banyak petani yang belum sejahtera. Sehingga perlu pemberdayaan petani seperti yang sudah dilakukan oleh MPM PP MUhammadiyah yaitu adanya jaringan petani muhammadiyah (Jatam). Perguruan tinggi juga memiliki peran dalam bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan petani. UNIMMA juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani, salah satu melalui sekolah petani sebagai wadah untuk saling belajar, jejaring. Semua pihak diharapkan mendukung program sekolah tani yang akan dilaksanakan.
by MTCC UNIMMA | Oct 20, 2020 | AGENDA
UNDANGAN WEBINAR DENGAN KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Dengan hormat, Universitas Muhammadiyah Magelang mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengikuti Webinar dengan tema : Kebijakan Pemerintah Untuk Mengoptimalkan Kesejahteraan Petani yang akan diselenggarakan pada:
🗓 Sabtu, 24 Oktober 2020
⏰ 09.00-12.00 WIB via Zoom dan Live Streaming Youtube Chanel MTCC UMMagelang
Registrasi melalui link :
🌐 http://bit.ly/RegistrasiWebinarKementan
👨💼 Keynote Speaker :
Dr. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.H. (Menteri Pertanian Republik Indonesia) dengan tema: “Kebijakan Pemerintah terhadap Keberlanjutan Pertanian Era Pandemi Covid-19”
👨💼 Speakers :
1. Dr. H. M. Nurul Yamin, M.Si (Ketua MPM PP Muhammadiyah) dengan tema : “Mobilisasi Masyarakat untuk Konsumsi Komoditas Lokal”
Speakers :
👨💼 2. Prof. Ir. Totok Agung Dwi Haryanto, MP., Ph.D (Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto/ Akadimisi yang fokus dalam pemuliaan tanaman) dengan tema : “Peran Perguruan Tinggi dalam Optimalisasi Usaha Pertanian”
Moderator :
🧑💻 Siti Noor Hikmah, SE., M.Si (PIC Evaluasi dan Monitoring MTCC dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Narahubung:
🏛️MTCC UNIMMA
📞Phone : 0293-326945
📧Email : [email protected]
🪀WA: +628116601213 (Asrul Pitri, SE)
by MTCC UNIMMA | Oct 19, 2020 | AGENDA
Tim Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC)-Unimma melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan dan Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Demak untuk Sosialisasi penegakan Kawasan Tanpa Rokok dengan mendorong terciptanya Pemerintah Daerah Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Demak. Kegiatan tersebut diadakan pada hari Kamis, 8 Oktober 2020. Dengan audiensi ini, diharapkan pemerintah daerah Kabupaten Demak berkomitmen untuk menyusun Peraturan daerah Kawasan Tanpa Rokok.
by MTCC UNIMMA | Nov 12, 2019 | AGENDA
HARAPAN BARU PADA PEMERINTAHAN JOKOWI JILID II
Indonesia merupakan negara produsen tembakau nomor 5 di dunia setelah negara Tiongkok, Brasil, India dan Amerika Serikat dengan total produksi 135.678 Ton atau sekitar 1,9% dari total produksi tembakau di dunia. Sedangkan produksi keempat negara penghasil tembakau di dunia mencapai total 4,8 Juta Ton atau sekitar 68, 4 % dari total produksi tembakau dunia. Pada tahun 2012 produksi tembakau empat negara diatas mengalami penurunan menjadi 70% dari produksi tembakau dunia.
Sedangkan propinsi penghasil tembakau di Indonesia adalah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Nusa tenggara Barat dengan luas lahan sekitar 206,2 ribu hektar atau 90% dari total luas lahan tembakau di Indonesia. Secara umum melihat produksi tembakau Indonesia tentunya harus seimbang dengan kesejahteraan petani tembakau yang ada. Hal ini akan sangat berbanding terbalik juga dengan pencapaian industri tembakau. Hal inilah yang selalu menjadi pertanyaan besar kenapa Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi produksi tembakau belum seimbang dengan kesejahteraan petani tembakaunya. Ada tiga hal mendasar yang menjadi permasalahan petani tembakau yang di hadapi saat ini yaitu :
- Cuaca yang tidak menentu dimana perubahan cuaca yang tidak menentu ini berdampak buruk bagi pertanian tembakau
- Monopoli harga tembakau yang dilakuan oleh industri rokok dimana selama ini tidak ada kontrol harga dari tembakau dan semua tergantung dari pabrikan rokok
- Sistem tata niaga tembakau yang timpang, perlu kita ketahui selama ini sistim tata niaga dalam pertembakauan sangat merugikan petani tembakau. Petani tidak ada daya bargaining yang kuat dan mekanisme sangat ditentukan para midleman atau tengkulak dan pabrikan rokok.
Presiden Jokowi baru saja mengumumkan bahwa tahun 2020 cukai rokok akan naik 23%. salah satu alasan yang kuat kenaikan cukai rokok adalah untuk mengendalikan konsumsi perokok di Indonesia khususnya perokok pemula yang sangat tinggi angkanya dan sangat mengkawatirkan dan selalu meningkat dari tahun ketahun.
Hasil diskusi bersama Petani tembakau di Lombok ada beberapa poin terkait dengan Kebijakan menaikkan cukai rokok dimana secara umum petani tembakau Lombok mendukung kebijakan pemerintah dalam menaikkan cuka tembakau dengan harapan segera diikuti dengan kebijakan antara lain :
- Pemerintah pusat harus menekan impor tembakau dari luar negeri yang selama ini mencapai 40% dan memberi porsi penyerapan yang maksimal untuk tembakau nasional.
- Pemerintah memberi skema baru diversifikasi pertanian dari dana bagi hasil cukai tembakau kepada petani tembakau untuk peningkatan kesejahteraan petani tembakau lewat peningkatan kualitas tembakau maupun dalam usaha diversifikasi usaha bagi petani tembakau dalam peningkatan kesejahteraan hidup. Perlu usaha alternative tanaman lain serta usaha produktif yang meningkatkan kesejahteraan petani tembakau mengingat masa tanam tembakau adalah hanya 6 bulan dan masih ada 6 bulan dalam setahun petani tembakau harus memanfaatkan lahan secara optimal
Diskusi bersama antara petani, akademisi , praktisi dan media ini merangkum berbagai permasalan dasar petani tembakau di Lombok untuk menjadi bahan masukan pemerintah pusat dan daerah serta mencari solusi pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh petani tembakau khususnya di lombok. Sangat mendesak kiranya perlu di gagas inisiasi pembentukan forum petani tembakau maupun mantan petani tembakau untuk saling berbagi keberhasilan dan menguatkan jaringan dalam usaha bersama sama meningkatkan kesejahteraan petani tembakau dan petani lainnya. Hasil dari workshop ioni akhir nya secara aklamasi petani tembakau perwakilan dari Lombok yang hadir sepakat membentuk Forum petani multikultur yang harapannya bisa menjembatani proses transisi para petani tembakau untuk menjadi petani merdeka lebih kreatif dalam diversifikasi usaha pertanian maupun usaha produktif lainnya.
Mataram, 11 November 2019
Forum Petani Multikultur Lombok
Bp. Senang Haris Petani Tembakau Lombok Tengah
by MTCC UNIMMA | Oct 29, 2019 | AGENDA
Tim MTCC UMMagelang melaksanakan Audiensi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Senin, 14 Oktober 2019. Dengan audiensi ini, diharapkan pemerintah daerah Kabupaten Cilacap berkomitmen untuk menyusun Perda KTR.