MTCC Unimma sebagai organisasi yang concern pada kesejahteraan petani melalui Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah yang sudah dilaunching pada tanggal 31 Maret 2021 yang lalu

– terus berupaya menjalankan pendampingan petani. Khususnya, petani yang tergabung dalam Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI). Fakta bahwa sampai saat ini petani tembakau selalu ada dalam pihak yang dirugikan , menjadi motivasi MTCC Unimma untuk terus mengembangkan diversifikasi produk pertanian. Melalui diversifikasi pertanian, petani dapat melakukan budidaya berbagai komoditas terutama bahan pangan yang sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing menuju peningkatan kesejahteraan yang maksimal. Melalui mocaf ini, diharapkan potensi produksi singkong di Jawa Tengah (Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purwerejo, Boyolali, Wonogiri, Sragen, Karanganyar, Pati, Jepara) akan terus berkembang dan menjadi solusi usaha pertanian dalam menghadapi ancaman resesi akibat Covid 19. Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) BPS bulan Februari 2020 menyebutkan sekitar 26,06 persen dari penduduk Jawa Tengah yang bekerja itu di sektor pertanian, sehingga menjadi “energi potensial” yang sangat besar, sebagai daya ungkit peningkatan kesejahteraan petani.

Pilihan pada tanaman singkong juga didasarkan pada kebutuhan singkong di Indonesia terus meningkat, tanaman ini juga secara alami pada lahan marjinal. Pertimbangan lain adalah 98% jumlah petani singkong masih hidup di bawah garis kemiskinan (BPS). Padahal, produksi tepung singkong (modified cassava flour/mocaf) sangat berpotensi untuk mengurangi ketergantungan kebutuhan tepung terigu (saat ini Indonesia merupakan negara pengimpor tepung terigu terbesar di dunia). Selain mocaf, singkong sebagai komoditas strategis nasional juga dapat diolah menjadi gula cair. Produk alternatif ini bisa menjadi solusi kebutuhan gula di Indonesia yang saat ini banyak dipenuhi dari gula impor (impor gula di Indonesia naik drastis dari 4,09 juta ton tahun 2019 menjadi 5,54 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah). Gula cair dari olahan singkong memiliki tingkat kemanisan 2.5 kali lebih manis dibandingkan gula tebu. Keunggulan lainnya, gula singkong dinyatakan lebih sehat karena tidak mengandung gluten, rendah karbohidrat, dan kalori. Kedua alternatif produk olahan singkong tersebut menjadi tema yang diangkat dalam Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah Unimma edisi kedua ini.

Diharapkan kegiatan sekolah tani ini diikuti oleh para petani tembakau dan para pemuda sebagai calon pelaku pertanian untuk dapat diimplementasikan dalam rangka menuju pertanian yang berdaulat serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah Unimma ini juga sebagai upaya untuk 1) meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pemuda untuk bekerja di bidang pertanian; 2) meningkatkan dan menguatkan modal intelektual, modal institusional, dan modal material petani muda; dan 3) memfasilitasi petani tembakau dalam mengembangkan pertanian yang sudah digeluti untuk mewujudkan kedaulatan pertanian.